PORTOFOLIO, SEBUAH KEHARUSAN DI ERA KOMPETENSI (part1)
PORTOFOLIO, SEBUAH
KEHARUSAN
DI ERA KOMPETENSI
DI ERA KOMPETENSI
(part.1)
Biasanya
seseorang ketika melamar sebuah pekerjaan di instansi swasta, banyak yang
menyertakan Portofolio, terutama yang bergerak di bidang Produksi Kreatif.
Seperti Biro Iklan, Rumah Produksi, Pengembang Web, Publishing dan sebagainya. Ijazah
dan sertifikat lainnya merupakan pendukung data yang terkait.
Dalam hal ini,
saya ingin berbagi apa sih itu portofolio? Apa urgensinya? Siapa yang membuat hingga
bagaimanan membuat portofolio yang menarik, mudah dan cocok untuk anak didik
dan juga bisa diterima dunia industri. Mohon sabar ya… ini saya bagi dalam
beberapa segmen. Jangan lupa untuk selalu kunjungi blog saya. Terima kasih.
APA SIH PORTOFOLIO ?
Materi ini
saya terima ketika saya mendapat materi yang luar biasa dari seminar sehari di
SOH (School Of Human) milik Munif Chatib, seorang pemerhati Pendidikan yang
juga seorang konsultan dan penulis buku dalam pengembangan diri peserta maupun
pelaku pendidikan. Terima kasih Pak Munif atas share ilmunya.
Sebelum bahas Apa sih Portofolio itu, kita ketahui Bersama
bahwa penilaian peserta didik sekarang menggunakan penilaian autentik. Yaitu
penilaian Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan. Dan ini selaras dengan masuknya
kita di era indutri 4.0. Dimana nilai rapor, bukanlah satu-satunya penilaian
bahwa peserta didik itu sudah capable
atau belum. So, jangan heran ketika ada seseorang yang dengan mudahnya keluar
masuk instansi dengan bayaran yang “Wah”,
tapi di satu sisi ada yang susah banget untuk mengajukan sebuah lamaran kerja,
padahal sudah menyiapkan banyak lembar ijazah yang dikumpulkan, bahkan mungkin
dari TK hingga Perguruan Tinggi. Mungkin salah satunya adalah dia tidak punya
Portofolio yang baik, atau tidak disusun dengan baik. Sehingga para HRD, saya
yakin, banyak yang menganggap sebelah mata terhadap nilai dalam raport atau
ijazah si pelamar.
Dalam teori
Taksonomi Bloom, 1959, diungkapkan bahwa kemampuan anak kita adalah seluas
samudera. Dan dibagi dalam penilaian Psiko Afektif, Psiko Motorik, dan Psiko Kognitif.
25 tahun kemudian, 1984, Howard Gardner berbicara di dalam kuliah kolosalnya di
Universitas Harvard tentang penilaian anak yang intinya bahwa, beliau mengkritisi
bahwa di Amerika Serikat saat itu penilaian anak didik masih sempit. Anak dinilai
hanya dengan mengerjakan soal ujian dalam ruangan tertentu yang kemudian soal
itu dibagikan dan harus diselesaikan dalam batas waktu tertentu, kemudian si
anak tersebut akan mengetahui nilainya beberapa hari kemudian setelah dikoreksi
oleh petugas. Dan secara tidak disadari atau disadari, keluar sikap saya yang
paling hebat, saya yang paling buruk karena nilai yang tertera di papan
pengumuman. Hingga beliau berkesimpulan bahwa, “Kita harus meninggalkan
jauh-jauh bermacam-macam test dan berbagai kaitannya dengan test, dan sebagai
gantinya mencari sumber informasi yang lebih alamiah tentang bagaimana orang di
seluruh dunia mengembangkan kemampuan-kemapuan yang penting bagi kehidupan
mereka. Tugas saya di sini adalah memperkirakan bentuk Pendidikan dan model
penilaian yang mempunyai akar yang kuat
dalam pemahaman ilmiah saat ini dan yang memberi kontribusi untuk
memajukan Pendidikan di negara USA yang tercinta ini.”
Terkesan bertolak
belakang dengan dunia Pendidikan kita saat ini, tapi coba kita lihat perbedaan
kemajuan Pendidikan dan penilaiannya yang terjadi di Amerika Serikat. Dan coba
bandingkan dengan hasil Pendidikan dan penilaian di kita hingga saat ini. Kalau
seperti ini jadi ingin segera membenahi cara didik dan penilaian ke anak didik kita.
Hehehe, belum masuk ke inti apa itu portofolio, sudah banyak juga pembukaannya. Buat penasaran saja, ada 5 (lima) point besar dalam membuat Portofolio yaitu 1. Tujuan Pembuatan Portofolio, 2. Definisi Portofolio, 3. Yang membuat Portofolio, 4. Yang terkandung di dalamnya dan 5. Desain Portofolio. Semoga bisa berlanjut tulisan berikutnya. Dan jangan lupa untuk selalu ingetin… yah, biar bisa lanjut sharingnya.
Hehehe, belum masuk ke inti apa itu portofolio, sudah banyak juga pembukaannya. Buat penasaran saja, ada 5 (lima) point besar dalam membuat Portofolio yaitu 1. Tujuan Pembuatan Portofolio, 2. Definisi Portofolio, 3. Yang membuat Portofolio, 4. Yang terkandung di dalamnya dan 5. Desain Portofolio. Semoga bisa berlanjut tulisan berikutnya. Dan jangan lupa untuk selalu ingetin… yah, biar bisa lanjut sharingnya.
Terima kasih…see you. @ADe12
(part 1)
Good info, thanx
BalasHapussetuju pa Azhar, apalagi di SMK sgt cocok di kembangkan midel pembelajaran dgn pirtofolio ini
BalasHapus